Kirab Pataka Majapahit Meriahkan Hari Jadi ke-107 Kota Mojokerto

by -4 Views
wali kota mojokerto Ika Puspitasari saat membawa tombak pataka kerajaan majapahit yaitu sang dwija naga nareswara. naga kembar penjaga tirta amertha/air kehidupan. (foto : erix)
banner 468x60

dentum.id, Mojokerto – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-107 Kota Mojokerto, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar Kirab Pataka Kejayaan Majapahit Wilwatikta Pataka Saphalata, Kamis, 5 Juni 2025.

Kirab diberangkatkan dari Alun-alun Wiraraja dan berakhir di Balai Kota Mojokerto, sebagai bagian dari komitmen pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Mojokerto dan Museum Gubug Wayang.

banner 336x280

Kirab Pataka ini menjadi yang pertama kalinya digelar dan menampilkan 12 Pataka lambang kejayaan Kerajaan Majapahit. Pataka merupakan panji-panji atau simbol kekuasaan yang melekat pada raja-raja zaman Majapahit.

 

Ke-12 Pataka yang dikirab antara lain, Sang Dwijanaga Nareswara, Sang Padmanaba Wiranagari ,Sang Naga Awamabhumi, Sang Hyang Baruna Rajanaga, Sang Gurdaishwara Nagadahana Gendhela, Sang Pancabadra Mahawira Danadyaksa, Sang Mahantagemala Nagadirandra, Sang Hyang Nagaprasanti, Kalacakra (Cakra Bawana) Buntala, Purnacakra Makuta Buntala, Trisula Diwinaga Buntala, Tirta Amrta Nagakamandalu. Acara kirab juga dimeriahkan dengan atraksi Paskibraka dan pertunjukan Tari Naga (Liang Lion).

Paskibraka saat kirab pataka. (foto : erx)

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan bahwa penyerahan Pataka ini merupakan simbol semangat, amanah budaya, dan penghormatan terhadap sejarah.

“Pataka merupakan simbol bahwa estafet nilai – nilai luhur dan kebudayaan dan identitas lokal kami telah dipercayakan pada Pemkot Mojokerto untuk dijaga dikembangkan diwariskan kepada generasi yang akan datang,” ujarnya.

Pataka Dwijanaga Nareswara saat di kirab

Ia juga menegaskan peran strategis Kota Mojokerto sebagai tanah pusaka Majapahit.

“Kota Mojokerto memiliki tanggung jawab besar untuk menghidupkan kembali peradaban Majapahit yang menjunjung tinggi ilmu, budaya, seni dan kemajuan ekonomi,” bebernya.

Kirab ini menjadi bentuk pelestarian budaya dan bagian dari usaha membangkitkan kembali semangat kejayaan Majapahit di tengah masyarakat modern.

Selain kirab, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara Pemkot Mojokerto dan Museum Gubug Wayang untuk mendukung pengembangan pendidikan, pariwisata, kebudayaan, dan ekonomi kreatif.

pula penandatanganan kerja sama antara Pemkot Mojokerto dan Museum Gubug Wayang untuk mendukung pengembangan pendidikan, pariwisata, kebudayaan, dan ekonomi kreatif. (foto : erx)

“Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam kerja sama pelestarian budaya dan sejarah, serta mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif lokal,” tandas Ning Ita.

Direktur Museum Gubug Wayang, Dea Putri Njoto, berharap kolaborasi ini membawa dampak positif, khususnya untuk generasi muda Kota Mojokerto.

“Ini kewajiban kami untuk terus memberi edukasi tentang wayang, topeng, pusaka, dan musik tradisional kepada anak-anak melalui program pendidikan, dan kebudayaan,” pungkasnya. (And)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.