Surabaya, Dari Tanah Majapahit Menuju Gerbang Kemerdekaan

by -38 Views
ilustrasi surabaya saat zaman kolonial. (dok : dentum)
banner 468x60

dentum.id – Kota Surabaya tak hanya dikenal sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, tetapi juga sebagai kota yang sarat sejarah. Dari jejak peradaban Majapahit, pelabuhan strategis di era kolonial, hingga menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia pada masa kemerdekaan, Surabaya memegang peranan penting dalam perjalanan bangsa.

Awal Mula: Dari Ujung Galuh hingga Surabaya

banner 336x280

Asal-usul Surabaya berakar pada sebuah kawasan bernama Ujung Galuh, yang sejak abad ke-13 telah dikenal sebagai pelabuhan penting di tepi Sungai Brantas. Wilayah ini berada di bawah pengaruh Kerajaan Singhasari, lalu menjadi bagian penting dari Kerajaan Majapahit setelah pendiriannya oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 M.

Nama “Surabaya” sendiri dipercaya berasal dari legenda pertempuran antara suro (ikan hiu) dan boyo (buaya), yang melambangkan pertarungan antara dua kekuatan. Namun versi lain menyebutkan bahwa “Surabaya” berasal dari kata “sura” (berani) dan “baya” (bahaya), yang berarti berani menghadapi bahaya.

Pada masa Majapahit, Surabaya menjadi pintu masuk perdagangan penting dari wilayah pesisir ke pedalaman Jawa. Jalur sungai dan laut yang menghubungkannya dengan daerah-daerah lain menjadikan kota ini berkembang pesat sebagai pusat ekonomi dan militer.

Masa Penjajahan: Perlawanan dan Perdagangan

Memasuki abad ke-16 dan 17, Surabaya menjadi salah satu kota pelabuhan penting di Jawa Timur. Setelah Majapahit runtuh, kota ini menjadi daerah otonom yang kuat, bahkan sempat menentang kekuasaan Kesultanan Mataram.

Pada awal abad ke-17, Surabaya dikuasai oleh Belanda melalui VOC. Pelabuhan Tanjung Perak mulai berfungsi sebagai pusat ekspor-impor penting untuk rempah-rempah dan hasil bumi lainnya. Infrastruktur kota mulai berkembang pesat, terutama pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Meski berada di bawah kekuasaan kolonial, Surabaya tetap menjadi tempat berkembangnya semangat nasionalisme. Banyak organisasi pergerakan lahir dan tumbuh di kota ini, seperti Sarekat Islam dan Boedi Oetomo.

Masa Kemerdekaan: Surabaya Membara

Surabaya menjadi kota penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi pada 17 Agustus 1945, suasana kota memanas. Puncaknya terjadi pada 10 November 1945, ketika rakyat Surabaya melakukan perlawanan besar terhadap pasukan Sekutu dan Belanda yang ingin kembali menjajah.

Tokoh seperti Bung Tomo menjadi simbol perlawanan. Pertempuran hebat terjadi selama berhari-hari, menjadikan Surabaya sebagai “Kota Pahlawan” — julukan yang hingga kini tetap melekat.

“Semangat perjuangan warga Surabaya menjadi nyala api revolusi nasional,” ungkap sejarawan Dr. Anhar Gonggong dalam seminar nasional di Universitas Airlangga.

Warisan Sejarah

Dari zaman Majapahit hingga 1945, Surabaya terus memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia. Kini, kota ini dikenal sebagai pusat industri, pendidikan, dan militer, namun akar sejarahnya tetap kuat—terlihat dari bangunan kolonial, museum perjuangan, dan peringatan Hari Pahlawan yang dirayakan setiap tahun. (Dnt)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.