dentum.id, Mojokerto – Tiga pegawai honorer Pemerintah Kota Mojokerto menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota, Senin (8/12/2025) pagi. Mereka menuntut kejelasan status setelah kontrak kerja diputus dan dipastikan tidak diperpanjang pada tahun depan.
Ketiga honorer tersebut adalah Isfan Hari (operator Rumah Peduli Lansia Tribuana Tungga Dewi, Dinsos P3A), Noer Pendik (petugas kebersihan DLH), Akhmad Kavid (petugas kebersihan DLH). Mereka dikenal sebagai pentolan Forum Perjuangan Non ASN Non Database BKN (R4) Kota Mojokerto, yang selama ini mengadvokasi nasib 1.123 tenaga honorer.
Para honorer menuntut penjelasan atas pemutusan kontrak dan alasan mereka tidak diusulkan sebagai PPPK paruh waktu gelombang pertama.
“Tujuan awal kami menuntut kenapa tidak diusulkan PPPK paruh waktu gelombang pertama bukan gelombang kedua, gelombang kedua muncul ketika kami protes sebelumnya. Kalau kami tidak diperpanjang sudah final tidak bisa ikut PPPK,” kata Ketua Forum R4 Kota Mojokerto, Isfan Hari.
Sebelumnya, pada 1 Desember 2025, 18 tenaga non-ASN berencana menggelar aksi, namun membatalkannya setelah ada mediasi dan janji perpanjangan kontrak. Namun, tiga honorer tersebut justru menerima surat berisi pemberitahuan bahwa kontrak mereka berakhir pada 31 Desember 2025 tanpa perpanjangan.
“Kami sempat dijanjikan perpanjangan kontrak saat mediasi, namun tidak ada hasil. Lagi-lagi kami dibohongi oleh Pemkot Mojokerto,” tambah Isfan.
Forum R4 berencana melakukan hearing dengan Komisi I DPRD Kota Mojokerto dan menggelar aksi turun jalan jilid dua bersama mahasiswa.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala BKPSDM Kota Mojokerto, Muraji, belum memberikan respons saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler terkait pemutusan kontrak dan tuntutan para honorer. (dka)












