dentum.id, Mojokerto – Pemerintah Kota Mojokerto kembali menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan dan partisipasi anak. Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, bersama Wakil Wali Kota Rachman Sidharta Arisandi bertatap muka langsung dengan perwakilan anak-anak dalam kegiatan “Temu Anak dengan Kepala Daerah”, yang digelar di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, pada Senin (4/8/2025).
Forum ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada para pemimpin daerah. Dalam dialog tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita menerima berbagai usulan terkait isu-isu penting yang menyentuh kehidupan anak.
Ketua Forum Anak Kota Mojokerto, misalnya, menyampaikan perhatian terhadap perlindungan anak dari eksploitasi dan kekerasan seksual. Ia juga menyoroti pentingnya implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Tunas yang menyangkut perlindungan dan partisipasi anak di dunia digital.
Tak hanya itu, anak-anak juga mengusulkan penambahan fasilitas bermain yang ramah anak di ruang-ruang publik. Selain itu, mereka meminta agar kawasan Car Free Day ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), demi melindungi anak-anak dan remaja dari paparan rokok dan vape.
Topik lain yang mencuat dalam forum ini adalah pentingnya edukasi parenting bagi orang tua serta sosialisasi terkait alat reproduksi yang sesuai usia bagi anak-anak.

Dalam sambutannya, Ning Ita menegaskan pentingnya peran anak dalam proses pembangunan.
“Kami ingin anak-anak ini bersuara, memberikan pendapat, ide, dan gagasan. Agar kebutuhan mereka yang mungkin belum terakomodir dalam rencana pembangunan dapat tersampaikan langsung. Anak-anak tidak hanya sebagai penerima manfaat, tapi juga subjek yang aktif dalam pembangunan,” ujar Ning Ita.
Ia juga mengingatkan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto telah membentuk UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sebagai tempat bagi anak-anak yang membutuhkan tempat melapor.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun anak Kota Mojokerto yang merasa sendirian atau tidak tahu harus mengadu ke mana,” tambahnya.
Ning Ita menegaskan, anak merupakan prioritas dalam pembangunan kota. Pemerintah terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi melalui program maupun penganggaran APBD.
“Kota Mojokerto sudah termasuk dalam kategori Kota Layak Anak. Ini bukan sekadar penghargaan, tapi wujud dari komitmen nyata,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto, Choirul Anwar, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan ruang kepada anak-anak untuk menyampaikan ide dan gagasan dalam mendukung percepatan Kota Mojokerto sebagai Kota Layak Anak.
“Tujuannya adalah mempromosikan hak-hak anak—hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi—serta menciptakan lingkungan aman dan sehat. Kami juga ingin mendorong semua pihak berkomitmen menurunkan angka kekerasan terhadap anak,” jelas Anwar.
Kegiatan ini juga dihadiri jajaran kepala perangkat daerah, camat, dan lurah se-Kota Mojokerto.