dentum.id, Mojokerto – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur domisili di Kota Mojokerto resmi ditutup pada Rabu malam, 25 Juni 2025, tepat pukul 23.59 WIB. Namun, sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) masih belum memenuhi kuota siswa baru.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, sebanyak 12 SDN tercatat masih kekurangan calon peserta didik berdasarkan pantauan terakhir Kamis malam, 27 Juni 2025.
“Ada beberapa sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi,” ungkap Ruby, Jumat 27 Juni 2025.
Sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan siswa tersebar di berbagai wilayah kota Mojokerto yaitu, SDN Mentikan 3 hanya mendapatkan 8 pendaftar dari kuota 28 kursi. SDN Miji 3 baru mengisi 14 dari 28 kursi. SDN Jagalan menjaring 14 calon siswa dari 27 bangku yang tersedia. Sekolah lainnya seperti SDN Magersari 2, SDN Kauman, SDN Mentikan 1, dan SDN Balongsari 5 juga mengalami kekurangan sekitar 10 siswa. SDN Kranggan 4, SDN Purwotengah, dan SDN Sentanan masih menyisakan 4 kursi. SDN Gedongan 2 dan SDN Prajuritkulon 2 kekurangan masing-masing 2 siswa.
Data ini dikumpulkan dan dipantau hingga Kamis, 27 Juni 2025 pukul 19.00 WIB, dua hari setelah penutupan pendaftaran. Kekurangan siswa kemungkinan besar disebabkan jumlah pendaftar yang tidak mencukupi hingga batas akhir pendaftaran. Meski data masih bisa berubah, Dikbud memperkirakan kekosongan tetap terjadi.
Dinas Pendidikan akan melakukan penyisiran untuk menempatkan siswa yang belum mendapatkan sekolah di SDN yang masih memiliki kuota.
“Kalau ada yang belum dapat sekolah, nanti kami arahkan ke SD yang belum terpenuhi pagunya,” tegas Ruby.
Sementara itu, kabar baik datang dari jenjang SMP negeri. Sebanyak 9 sekolah dipastikan telah terisi penuh oleh calon siswa baru.
Ruby juga menyampaikan bahwa hasil seleksi jalur domisili akan diumumkan secara resmi pada Sabtu, 28 Juni 2025. (Dka)
